Kamis, 24 April 2014

Macam-Macam Gips Dental

MACAM-MACAM GIPS DENTAL


1.  PLASTER OF PARIS
                                  2.DENTAL STONE
                                  3.IMPRESSION PLASTER/GIPS
                                     CETAK               
                                  4.INVESTMENT GIPS

1.Plaster of Paris
Kegunaannya : 1. Utk model studi
                           2. Utk basis model
                           3. Bhn pendam pd restorasi akrilik                 
                   4. Utk pemasangan model kerja pd artikulator

2. Dental Stone




Kegunaannya :                1.Utk membuat model
                                          2. Utk die
                                          3. Utk model kerja
                                          4. Sbg bahan pendam dlm ku
                                               vet (kadang)
                                   5.Utk kerjaan keras 

3. Impression Plaster/Gips Cetak

               Kegunaannya :   1.Mencetak rhg tdk bergigi

                                    2. Cetak fisiologis
                                    3.Cetak sebag rhg tdk bergigi
                                    4.Cetak utk CB 

 4. Investment Gips :

       Kegunaannya : 

                                 Utk memendam pola lilin pd pengecoran  
                                  alloy emas dan logam2 lain.

    


MENCETAK


Cetakan suatu rahang adalah bentuk negatif atau bentuk yang sebaliknya dari suatu jaringan pendukung gigi geligi dan gigi geligi.


Cetakan rahang yang baik akan menghasilkan suatu gigi geligi tiruan lengkap dengan retensi (kokoh), stabil (mantap), estetis serta dukungan yang baik.


Ada 2 jenis cetakan :
1.   Pencetakan Anatomis
2.   Pencetakan Fisiologis.


 Teknik Mencetak :

1.   Posisi Penderita :

Umum : a. Penderita duduk dengan posisi kepala, tubuh             (tulang punggung berada dalam satu garis lurus)
                   b. Inter pupil sejajar lantai
                   c. Garis tengah muka tegak lurus lantai

A.     Rahang Atas :  a.  Bidang oklusal rahang atas sejajar lantai, pada saat  membuka mulut.
                                  b. Rahang atas penderita setinggi siku operator

   B. Rahang Bawah :  a. Bidang oklusal rahang bawah sejajar lantai   pada saat  buka mulut.
                                 b.Rahang bawah penderita berada setinggi antara bahu dan siku operator.



 2. Posisi Operator :

  A. Rahang Atas : a. Operator berdiri sebelah kanan belakang penderita, menghadap sejajar penderita.
                                  b. Siku operator berada setinggi mulut penderita
 B. Rahang Bawah : a. Operator berdiri disebelah kanan depan   penderita menghadap ke pasien.
                                    b. Mulut penderita berada setinggi antara  siku dan bahu operator.



 Persiapan  Penderita Sebelum Dicetak :

 Penjelasan/instruksi yang diberikan kepada penderita ,
A.  Menarik napas panjang sebelum pencetakan dilakukan agar paru-paru terisi penuh dengan oksigen. Selama pencetakan penderita diharapkan bernafas melalui hidung secara perlahan dan teratur.
B.  Selama pencetakan dianjurkan :
-         Penderita tidak boleh menahan nafas, karena akan berakibat muntah.
-         Penderita tidak boleh bernafas melalui mulut.


 SENDOK CETAK

1.   Guna sendok cetak :
a.   Untuk mendukung bahan cetak agar terdapat kontak yang merata dengan jaringan mulut.
b.   Memungkinkan menambah tekanan pada daerah tertentu.
c.   Mendukung bahan cetak ketika cetakan dikeluarkan dari dalam mulut, sehingga dapat dilakukan pengecoran.



2.   Macam-macam Sendok Cetak :

a.   Menurut anatomi rahang :
-         SC untuk Rahang Atas
-         SC untuk Rahang Bawah

b.   Menurut bahan cetak yang akan digunakan :
-         SC yang tidak berlubang
-         SC yang berlubang
-         SC dengan alat pipa pendingin 

c.   Menurut persediaannya :
-         SC Perseorangan/ Individual Tray
-         SC Sediaan/ Stock Tray

d.   Menurut bentuknya :
-         Square
-         Ovoid
-         Tapering

e.   Menurut ada tidaknya gigi pada rahang :
-         SC untuk rahang bergigi
-         SC untuk rahang tidak bergigi
-         SC untuk rahang tanpa gigi posterior
-         SC untuk rahang tanpa gigi posterior bilateral

f.     Menurut bagian rahang yang dicetak :
-         SC untuk seluruh rahang
-         SC untuk sebagian rahang.




BAHAN CETAK


 Bahan Cetak Hydrocolloid :

 Banyak dipakai karena :
-         Dapat melalui rintangan2 dalam mulut pada waktu mencetak.
-         Dapat kembali berbentuk semula setelah dikeluarkan dari mulut
-         Sifat elastis
-         Terbagi dalam 2 golongan :
           1. Reversible Hydrocolloid
           2. Irreversible Hydrocolloid


 Ad.1. Reversible Hydrocolloid :

-         Dapat dipakai berulang-ulang tanpa menjadi rusak
-         Jika dipanaskan pada suhu tertentu akan menjadi collesol
-         Jika didinginkan akan berubah menjadi gel, jika gel dipanaskan akan menjadi sol kembali
                      -   Contoh : Agar-agar yang terbuat dari rumput   laut


                           Komposisi :
-         Agar-agar 15%
-         Borax ( untuk membuat sol )
-         Air 80-90%
-         Zat warna, bahan pengharum, dll

                         Borax mengakibatkan :
-         Pengerasan bahan cast menjadi lambat
-         Permukaan cast menjadi lemah dan berkapur



 Untuk mengatasinya :
-         Sebelum cetakan diisi dengan dental stone, rendam dahulu dalam zat accelerator, misalnya, larutan potassium sulfat.
-         Pada bahan cetak ini ditambahkan plaster hardener yaitu tawas untuk mempercepat pembekuan bahan2 cast yang berkontak dengan cetakan.
Dapat juga dipakai K2 SO4.


  Persiapan Bahan Cetak :
-         Sendok cetak berlubang-lubang dan mempunyai pipa2 pada dasarnya sebagai pendingin
-         Bahan cetak berbentuk batangan, dipanaskan                       (dikukus) sehingga terjadi sol
-         Lakukan pencetakan sambil dialiri air dingin melalui pipa-pipa pendingin sampai bahan cetak menjadi gel kemudian dikeluarkan dari mulut dan segera diisi dengan bahan cast.


  Ad.2.   Irreversible Hydrocolloid

-         Nama bahan cetak : Alginate
-         Dalam kedokteran gigi : garam-garam dan asam alginate yang diperoleh dari lumut laut./rumput laut
-         Mengeras menjadi gel karena reaksi kimia
-         Gel yang telah terbentuk tidak dapat dikembalikan ke bentuk sol
-         Bahan dalam bentuk bubuk, kemudian ditambahkan air dengan perbandingan tertentu.
-         Aduk dalam bowl dan spatula sampai halus dan rata
-         Pakai sendok cetak berlubang (perforated tray), lalu masukkan ke dalam mulut
-         Tunggu sampai sol menjadi gel yang elastis, kemudian keluarkan dari mulut dan sendok cetak tidak perlu didinginkan dalam mulut.


 Indikasi :
 1. Pencetakan rahang pada pembuatan GTSL
 2. Pembuatan model orthodonti
 3. Cetakan pertama pada pembuatan GTSL
   4. Corrective Impression pada pembetulan suatu cetakan yang dianggap kurang cermat.

  
    Simpan pada suhu yang sejuk dan ditempatkan pada tempat tertutup yang rapat.
   
   Komposisi :
-         Potassium Alginate 12%
-         Diatemacious Earth 74%
-         Calsium Sulfat Dihydrate 12%
-         Irisodium Phosphate ( retarder ) 2%

Hasil akhir dari campuran diatas : Calsium Alginate, yang tidak dapat larut dalam air.

Perbandingan : 15 gr bubuk : 50 cc air.               

 Terjadi proses pengerasan dalam 4 stadium :
1.   Stadium 1  :  permukaan alginate kasar dan buram
2.   Stadium 2  :  permukaan alginate halus dan mengkilap
3.   Stadium 3  :  permukaan alginate suatu flow
4.   Stadium 4 : alginate berubah menjadi gel yang keras dan elastis.    










LILIN /WAX/MALAM

·       Merupakan bahan pendukung yg banyak digunakan  di bid kedokteran gigi
·       Lilin merup benda amorf
·       Pd suhu kamar merup benda padat
·       Bila dipanaskan →fase lunak, cair dan menguap


 Lilin Dental

·       Lilin dental adalah hsl campuran berbagai jenis lilin
·       Diperoleh dari alam & sintetis
·       Penggunaan lilin dental sangat beragam : GT, inlay, CB, plat ortodonti.
·       Digunakan  dipendam dg bhn pemendam
·       Dihilangkan dg cara memanaskan/membakar → rongga cetak (ruangan)

  
 Untuk menghasilkan ketepatan ukuran dan bentuk detail yg dihasilkannya banyak berkaitan dengan sifat-sifat lilin yg dipakai sebagai pola (pattern), maka lilin dental hrs mempunyai persyaratan.









SYARAT-SYARAT LILIN DENTAL :

§  Hrs mudah dibentuk dlm keadaan panas
§  Setelah dingin, hrs dpt mempertahankan bentuk
§  Dlm keadaan keras hrs dpt diukir
§  Memp waktu pelunakan (melting range) yg relatif panjang
§  Dlm keadaan lunak dpt menyesuaikan diri pd permukaan yg lain.
§  Bila dipanaskan dan mencair, hrs dpt dituang ke dlm cetakan
§  Bila terus menerus dipanaskan →hrs dpt menguap sampai habis (tanpa meninggalkan bekas)→ mutlak utk inlay wax (700 - 800˚C)


MACAM2 LILIN DENTAL 

  Menurut sumbernya, dari alam :
1.   Tumbuh2an  :
-          Carnauba
-         Candellila
-         Japan wax
-         Ouricrry wax
-         Cocoa wax
 2. Serangga   :
     -  Beewax

 3. Binatang   :
      -  Spermaceti wax

4. Lilin yg diperoleh dari mineral (mineral wax)   :
     -  Paraffin
     -  Mycrocrystalline waxes
     -  Ozocerite   
     - Ceresin
     -  Montan

  5.Lilin sintetik (synthetic waxes)  :
-        Acrawax  C
-       Aerosol  O.T
-       Castorwax
-       Flexo wax C


 Menurut klasifikasi penggunaannya :

 1.Lilin pola ( pattern wax)  :
-         Baseplate wax (lilin pelat landasan)
-         Casting wax  (lilin cor)
-         Inlay wax  (lilin inlay)

 2.Lilin  proces (Processing wax)  :
                                          -  Boxing wax (lilin pagar)
                                          -  Utility wax ( lilin serbaguna)
                                          -  Sticky wax (lilin perekat)

3.Lilin cetak (Impression waxes)  
·       Dipakai di dlm mulut
·       Untuk mencetak jar mulut/rahang
·       Untuk mencatat oklusi
·       Untuk mencatat hub RA dan RB
·       Contoh : - Corrective wax
                         - Bite wax





BASE PLATE WAX (Lilin Pelat Malam)


 Komposisi :

·     Tiap pabrik memp formula & prosentase dr jenis lilin yg dicampur
·     Lilin pelat landasan mengandung :
-         Beeswax →memberi elastisitas
-         Paraffin wax
-         Carnauba wax→kekerasan dan mengatur ttk cair
-         Ceresin wax
-         Zat warna, biasanya merah/merah muda→kelihatan estetis pd waktu uji coba di dlm mulut


 Kegunaan  :

·      Membuat pola landasan GTS dan GTLL
·      Membuat dukungan bibir & dukungan pipi (labial support & buccal support) pd GTLL
·      Tanggul gigitan (bite rim)
·      Penyusunan gigi tiruan buatan (artificial teeth), utk ini dipakai 3 tipe.
·      Pola lilin dr base plate wax ini dipergunakan pd pembuatan alat2 dari akrilik


 Tipe-tipe lilin pelat landasan :

·      Tipe 1, lunak (soft)
·      Tipe 2, sedang (medium), dipakai pd daerah beriklim dingin
·      Tipe 3, keras (hard), dipakai pd tempat beriklim tropis.



 Syarat-syarat lilin pelat landasan :

·       Mudah dibentuk dlm keadaan lunak tanpa patah
·       Mudah diukir
·       Larut dlm air panas tanpa meninggalkan sisa
·       Warna lilin tdk boleh mewarnai model.

  Dlm perdagangan lilin pelat landasan ini dgn nama “base plate wax” atau juga dgn nama “modelling wax”.  Disediakan dlm  btk lembaran ukuran : panjang 14,5 cm, lebar 7 cm dan tebal 2-3 mm.



CASTING WAX (LILIN COR)
                               

·       Lilin ini dipakai utk membuat pola GTS dr logam (partial denture frameworks).
·       Komposisi yg tepat msh rahasia pabrik, ttp hampir sama dgn lilin inlay.
·       Lilin cor ini lbh lengket utk memungkinkan pola lilin menempel pd model refraktori pd waktu konturing.
·       Syarat dari lilin cor :
Hrs dpt menguap habis pd waktu pembakaran (burn out) sebelum di cor dgn logam dental (alloy emas atau alloy chromium-cobalt).
·       Dlm perdagangan disediakan dlm bentuk :
-         Sheet
-         Ready shapes
-         Wax up






INLAY WAX (LILIN INLAY)

  Menurut  ADA  Spesifikasi No 4 utk lilin inlay, ada 2 tipe :

  Tipe 1 :
·       Utk  membuat pola lilin langsung pd gigi yg sdh dipreparasi di dlm mulut (direct tekhnik).
·       Lilin ini hrs dpt mengeras pd suhu mulut (37˚C)
·       Hrs cukup plastis pd suhu sedikit di atas suhu mulut.
·       Dgn demikian lilin inlay ini dpt mencetak detil kavitas dgn baik tanpa mengganggu kenyamanan pasien (krn terlalu panas)


  Tipe 2 :
·       Dipakai pd pekerjaan tdk langsung (indirect tekhnik).
·       Gigi yg telah dipreparasi terlebih dahulu dicetak dgn bahan cetak kemudian diperoleh model (die).
·       Pola lilin dibentuk pd die/model.
·       Jadi bekerja di luar mulut (di laboratorium)


  Syarat-syarat dari lilin inlay :

§  Flow (daya alir) sekecil mungkin, maksimal 1% pd temp 30˚ C
§  Pemuaian termis (thermal expansion) maksimal 0,6% pd temp 25˚ - 37˚ C
§  Dpt terbakar habis, maksimal residu 0,10% pd pemanasan 700˚ - 800˚ C
§  Dpt diukir dan tdk lengket pd alat-alat yg dipergunakan
§  Tdk berubah bentuk pd waktu dikeluarkan dari gigi atau die. Lbh baik pecah drpd distorsi apabila melewati daerah gerong
§  Mempunyai permukaan yg halus
§  Mempunyai warna yg kontras/berlainan dari gigi dan mukosa→ mudah membedakan dr jar sekitarnya sewaktu pengukiran. (biru tua atau hijau tua).


  Komposisi :

§    Komposisi dasar lilin inlay tipe 1 dan tipe 2 sama, yaitu campuran dari parafin, beeswax, candellila wax dan getah damar (gum damar) serta zat warna .
§    Sebagai bahan utama adalah parafin sekitar 40-60%.    


 Kegunaan :

§  Dipergunakan utk membuat pola lilin inlay
§  Mahkota dan jembatan yg akan di cor dgn logam
§  Dlm perdagangan diperoleh dlm bentuk batangan, berpenampang bulat atau oval atau segi enam
§  Warnanya biru tua dan hijau tua.


 Penanganan :

§  Dianjurkan melunakkan/mencairkan lilin dgn cara memanaskan di atas sumber panas kering.
§  Sumber panas dpt dr nyala api gas atau alkohol atau dari listrik
§  Apabila dipanaskan di atas nyala api, batang lilin inlay dibalik-balik agar panas merata.
§  Sesudah lunak, dibentuk sesuai dgn kavitas atau preparasi yg akan diisi
§  Lalu ditekan dan ditahan sampai mengeras.
§  Utk cara langsung dpt dipersilahkan pasien menggigit hingga mengeras.
§  Lalu kelebihan dibuang dan diukir
§  Utk menghaluskan dpt dipakai kain sutra.
§  Tdk dianjurkan melunakkan lilin inlay dgn cara mencelupkan ke dlm air panas, krn memp kerugian spt :  masuknya air ke dlm massa lilin yg dpt memuai dan merubah bentuk pola lilin bila mengalami perubahan suhu



BOXING WAX ( LILIN PEMAGAR)



·      Banyak kegunaannya al utk memagar cetakan seblm diisi/dicor dgn gips/gips batu
·      Tersedia dlm bentuk lembaran/batangan: panjang ± 30 cm, diameter ± 0,5 cm.
·      Pd suhu kamar, lunak dan agak lengket
·      Dpt dibentuk tanpa pemanasan.
·      Dpt melekat dgn baik pd bhn cetak, gips dan akrilik resin.
·      Berwarna merah terang.



                              UTILITY WAX (LILIN SERBAGUNA)



·       Dpt digunakan utk berbagai keperluan, spt utk mendukung bhn cetak alginat.
·       Lilin ini diletakkan pd bag palatinal sendok cetak buatan pabrik → bhn cetak alginate dgn mudah dpt mencetak
·       Disebut juga Periphery Wax ,  digunakan di bag Ortodonti.
·       Pd suhu kamar lunak, dpt dibentuk dan bersifat lengket.
·       Dlm perdagangan disediakan dlm btk lembaran dan batangan → warna merah tua/oranye.
·       Komposisi : sebag besar dr beeswax, petroleum dan wax softeners.








STICKY WAX (LILIN PEREKAT)


·      Lilin ini termasuk gol processing
·      Dipakai utk merekatkan bagian yg patah, mis : GTS yg patah sebelum dipendam direkat dahulu dgn lilin perekat.
·      Lilin perekat dpt melekat dgn baik pd gips, akrilik dan logam.
·      Pd suhu kamar, lilin ini rapuh sehingga pd gerakan sedikit saja mudah patah.
·      Dlm perdagangan biasanya diperoleh dlm bentuk : batangan
·      Penampang : bulat atau segi enam
·      Warna : kuning gading, kuning, merah.
·      Komposisi : resin, beeswax dan getah damar (gum-dammar).



 SIFAT-SIFAT LAIN LILIN DENTAL :

§  Mempunyai Melting Range :
-        Bahan amorf → mempunyai trayek pelunakan relatif lama
-        Contoh : - Parafin, melting range  44˚ -  62˚ C
                -Carnauba, melting range  50˚ - 90˚ C
                                                  -Jika 75% parafin dicampur dg 25% carnauba, → menurunkan melting range.

§  Pemuaian Termis (Thermal Expansion) :
-        Lilin mengembang jika dipanaskan dan mengkerut jika didinginkan.
-        Pemuaian/ekspansi  ini dpt diubah dgn cara mencampur lilin-lilin tertentu walaupun ekspansi msh tetap ada, hanya tdk besar.

§  Sifat Mekanis :
      Lilin hrs sedikit kuat tdk mudah patah dan tdk mudah berubah btk


 RINGKASAN :


1.     Lilin dental termasuk bhn pendukung yg banyak digunakan di bid kedokteran gigi selain gips.
2.     Lilin dental sangat dibutuhkan krn sifat-sifat yg dipunyainya.
Mis : Dpt melunak bila dipanasi dan mengeras sesdh dingin (thermoplastis), mudah dibentuk, diukir dan dpt dipoles sampai halus.
3.     Klasifikasi lilin dental menurut penggunaannya :
-         Lilin Pola
-         Lilin Proses
-         Lilin Cetak
4.     Macam-macam lilin dental yg sering kita gunakan :
-         Base Plate Wax
-         Inlay Wax
-         Sticky Wax
5.     Lilin Pelat Landasan (Base Plate Wax), ada 3 tipe :
-         Tipe 1, lunak
-         Tipe 2, sedang utk iklim dingin
-         Tipe 3, keras utk iklim panas (tropis)
6.     Tiap macam lilin mempunyai persyaratan sesuai dgn kebutuhan dan utk itu pabrik mencampur berbagai macam lilin utk memenuhi persyaratan-persyaratan tsb.
7.     Lilin inlay membutuhkan persyaratan lbh teliti krn selain termasuk lilin pola juga lilin ini akan digantikan oleh logam. Perubahan pola lilin sedikit saja dpt menyulitkan atau tdk terpakainya restorasi tsb.
8.     Lilin inlay ada 2 tipe :
-         Tipe 1, untuk teknik langsung
-         Tipe 2, untuk teknik tidak langsung.
9.     Penanganan dianjurkan memakai sumber panas kering, seperti nyala api gas, api alkohol atau listrik.


1 komentar:

  1. Thank you for helping people get the information they need. Great stuff as usual. Keep up the great work!!! alginates

    BalasHapus